shalat

10 Sunnah Wudhu

sunah sunah wudhu

10 Sunnah Wudhu

1. Mengucap Basmalah.
2. Membasuh kedua telapak tangan sebelum memasukkannya ke dalam air.
3. Berkumur kumur
4. Istinsyaq, yaitu menghirup air ke dalam hidung dan mengeluarkannya kembali.
5. Mengusap semua bagian wajah.
6. Mengusap kedua telinga, meliputi bagian dalam dan luar, dengan menggunakan air yang baru.
7. Menyela janggot yang tebal serta menyela jemari kedua tangan kedua kai.
8. Mendahulukan anggota yang kanan dari yang kiri
9. Mencuci dan membersihkan setiap anggota wudhu masing masing tiga kali.
10. Muwalah, yaitu dilakukan beruntun (tanpa diselingi perbuatan lainnya).

1. Mengenai sunnah mengucapkan basmalah, Nasa’i (1/61) meriwayatkan dengan isnad jayyid dari Anas r.a, dia berkata,

“Beberapa orang sahabat Nabi SAW, mencari air wudhu, tetapi mereka tidak mendapatkannya. Rasulullah SAW bersabda, ‘Apakah salah seorang di antara kalian memiliki air?’Kemudian beliau berkata, ‘Berwudhulah dengan menyebut nama Allah!’ “Artinya berwudhulah seraya mengucapkannya. Saya pun melihat air mengalir di antara jari-jarinya sehingga sekitar tujuh puluh orang bisa berwudhu.”

2. Dalil disunnahkannya membasuh kedua telapak tangan sebelum memasukkkanya ke dalam wadah air, berkumur kumur, istinsyaq dan mengusap semua bagian wajah adalah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari (183) dan Muslim (235) dari Abdullah bin Zaid r.a, bahwa dia ditanya tentang wudhu Nabi SAW. Kemudian dia meminta air seember dan memperlihatkan kepada mereka wudhu Nabi SAW.

Dia menuangkan air ke tangannya dari ember, kemudian membasuhnya tiga kali. Kemudian memasukkan tangannya ke dalam ember, setelah itu ia berkumur kumur, istintsar (memasukkan air ke dalam hidung) dan istintsar (mengeluarkan air dari hidung) sebanyak tiga kali. Kemudian dia memasukkan tangannya ke dalam ember, lalu membasuh wajahnya sebanyak tiga kali dan membasuh kedua tangannya dua kali sampai ke siku. Kemudian dia memasukkan tangannya ke dalam ember, lalu mengusap kepalanya. Dia mengusap ke depan dan ke belakang sekali. Kemudian dia membasuh kedua kakinya sampai ke dua mata kaki.

3. Mengenai sunnah mengusap kedua telinga, Tirmidzi (36) meriwayatkan dan menilai shahih sebuah hadits dari Ibnu Abbas r.a bahwa Nabi SAW mengusap kepalanya dan kedua telinganya, meliputi bagian dalam dan luarnya.

Nasa’i (1/151) meriwayatkan,

“Beliau mengusap kepalanya dan kedua telinganya. Bagian dalam telinga dan telunjuk, sedangkan bagian luar telinga dengan jempol.”

Hakim (1/151) meriwayatkan hadits Abdullah bin Zaid r.a tentang tata cara wudhu Nabi SAW.

“Beliau berwudhu dan mengusap kedua telinganya bukan dengan air yang digunakannya untuk mengusap kepalanya.” Imam Adz-Dzahabi berkata, “Hadits ini Shahih.”

4. Mengenai Sunnah menyela janggot yang tebal, Abu Dawud (145) meriwayatkan hadits dari Anas r.a,

“Jika Nabi SAW berwudhu, beliau mengambil setelapak tangan air, kemudian memasukkannya ke bawah mulutnya dan menyelah jenggotnya. Setelah itu, beliau bersabda, ‘Beginilah Tuhanku memerintahkanku'”

5. Mengenai Sunnah menyelah jemari tangan dan kaki, dari Laqitg bin Shabrah r.a berkata,

“Wahai Rasulullah, beritahulah aku tentang wudhu!” Beliau menjawab,

“Sempurnakanlah wudhu. Selalah di antara jari jari. Masukkanlah air ke dalam hidung kecuali ketika engkau sedang berpuasa. (HR. Abu Dawud 142 dan dinilai shahih oleh Tirmidzi 38 dan selain keduanya)”.

Sempurnakanlah maksudnya adalah sempurnakan dengan rukun rukun dan sunnah sunnahnya.

6. Mengenai sunnah mendahulukan anggota yang kanan daripada yang kiri, Bukhari (140) meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a bahwa dia berwudhu dengan mengambil setelapak air dengan membasuh tangan kanannya.

Kemudian dia mengambil setelapak tangan air dan membasuh tangan kirinya. Kemudian mengusap kepalanya. Kemudian dia mengambil setelapak tangan air dan membasuh kaki kanannya. Kemudian dia mengambil setelapak tangan air dan membasuh kaki kirinya. Kemudian dia berkata,

“Beginilah Saya melihat Rasulullah SAW”.

7. Mengenai sunnah mencuci dan membersihkan setiap anggota wudhu masing masing tiga kali, Muslim (230) meriwayatkan bahwa Utsman r.a berkata

“Maukah kalian jika saya tunjukkan wudhu Rasulullah SAW” kemudian dia berwudhu tiga kali tiga kali.

8. Dalil sunnah muwalah adalah mengikuti hadits hadits sebelum ini.

9. Semua dalil yang terdapat dalam dalil sunan tentang sunnah sunnah wudhu secara lahiriah menunjukkan wajib. Akan tetapi, dalil ketidakwajibannya terdapat di dalam ayat wudhu yang menunjukkan bagian bagian yang diwajibkan serta dali dalil laiinnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button