Hadis Terkait Ghibah di zaman Rasulullah SAW
Ghibah merupakan perbuatan yang dilarang Islam. Ghibah membawa dampak yang sangat negative dalam kehidupan bermasyarakat. Saling mencurigai, kedengkian, ketidaksukaan, fitnah dan permusuhan, semua bisa terjadi dikarenakan ghibah.
Di zaman Rasulullah SAW, praktik ghibah juga dilarang dan dikecam dengan keras. Nabi Muhammad SAW mengajarkan pentingnya menjaga lidah dari berbicara negatif tentang orang lain dan menyebarkan informasi yang merugikan. Berikut beberapa hadis yang menggambarkan sikap Nabi terhadap ghibah:
- Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
“Tahukah kalian apa itu ghibah?” Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Beliau bersabda, “Mengatakan sesuatu tentang saudaramu yang ia tidak suka.” Seseorang bertanya, “Bagaimana jika yang saya katakan tentang saudaraku itu benar?” Nabi bersabda, “Jika apa yang kamu katakan itu benar, maka itu adalah ghibah. Jika tidak benar, maka itu adalah buhtan (pemfitnahan).” (HR. Muslim)
2. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadis-hadis ini, kita bisa memahami bahwa ghibah di zaman Rasulullah SAW sudah dianggap sebagai tindakan yang sangat tidak disukai dan dikecam. Rasulullah mengajarkan untuk menjaga perkataan dan berbicara yang baik, serta menghindari berbicara negatif atau merugikan tentang orang lain. Sikap saling menghormati, menjaga privasi, dan menjauhi fitnah sangat ditekankan dalam ajaran Islam.