Hadis yang Selalu digunakan Saat Puasa ini Ternyata Dhaif
Terdapat dua sumber hukum dalam islam yaitu lewat Al Qur an dan Hadis. Segalah perintah yang tertulis dalam Al Quran merupakan hukum tertinggi dalam islam sedangkan hadis menjadi pelengkap hukum tersebut.
Hadis itu sendiri terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Hadis Qouliyah,
yaitu hadis yang didasarkan atas segenap perkataan dan ucapan Nabi saw.
2. Hadis Fi’liyah,
yaitu hadis yang didasarkan tasa segenap perilaku dan perbuatan Nabi saw.
3. Hadis Taqririyah,
yaitu hadis yang disandarkan pada persetujuan Nabi saw atas apa yang dilakukan para sahabatnya. Nabi membiarkan penafsiran dan perbuatan yang dilakukan sahabatnya atas hukum Allah dan Rasul-Nya. Diamnya Rasul menandakan kesetujuannya.
Hadis yang Selalu digunakan Saat Puasa Ternyata Dhaif
Hadis “mainstream” dibulan puasa yaitu doa yang diucapkan Rasullah saw keitka hendak berbuka puasa
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila berbuka puasa beliau mengucapkan, ‘Allahumma Laka Shumna wa ‘ala Rizqika Aftharna, Allahumma Taqabbal Minna Innaka Antas Sami’ul ‘Alim’”
Artinya: “Ya Allah! Untuk-Mu aku berpuasa dan atas rizqi-Mu kami berbuka. Ya Allah! Terimalah amal-amal kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” (HR. Daruqutni di kitab Sunannya, Ibnu Sunni di kitabnya ‘Amal Yaum wa-Lailah No. 473. Thabrani di kitabnya Mu’jamul Kabir)
Hadis tersebut ternyata sangat lemah (dhaif) perawi hadis ini ialah Abdul Malik bin Harun bin ‘Antarah yang dipersilisihkan oleh para ulama ahli hadis. Ibnu Qayyin, Ibnu Hajar, Al-Haisami dan Nashiruddin Al-Albani melemahkan hadis ini.