Dalam Islam, perselingkuhan dianggap sebagai perbuatan dosa yang serius dan melanggar norma-norma moral serta etika agama. Islam mengajarkan pentingnya kesetiaan, kepercayaan, dan kejujuran dalam hubungan pernikahan. Perselingkuhan dianggap merusak keharmonisan keluarga, mengganggu stabilitas sosial, dan merugikan individu serta masyarakat secara luas.
Contoh Riwayat dalam Zaman Rasulullah:
Salah satu contoh riwayat yang terjadi pada zaman Nabi Muhammad ﷺ adalah kasus perselingkuhan yang melibatkan seorang wanita bernama Fatimah binti Qais. Riwayat tersebut menyebutkan bagaimana Nabi mendamaikan Fatimah dengan suaminya, Thabit bin Qais, setelah ada permasalahan dalam pernikahan mereka. (HR. Bukhari dan Muslim)
Pada suatu waktu, terjadi ketidakharmonisan dalam pernikahan antara Fatimah binti Qais dan Thabit bin Qais. Thabit merupakan seorang sahabat yang saleh, sedangkan Fatimah merupakan seorang wanita yang cantik dan muda. Karena permasalahan dalam pernikahan mereka, Thabit merasa ragu dan kurang senang dengan Fatimah.
Situasi ini membuat Thabit merasa tidak nyaman dan ia memutuskan untuk mengembalikan mas kawin yang telah diberikannya kepada Fatimah, dalam upaya untuk mengakhiri pernikahan mereka. Fatimah merasa bingung dan sedih karena keputusan tersebut.
Mendengar tentang situasi ini, Nabi Muhammad ﷺ merasa prihatin dan ingin membantu mengatasi masalah ini. Nabi kemudian bertemu dengan Fatimah untuk mendengar langsung dari sudut pandangnya. Fatimah mengungkapkan keinginannya untuk tetap menjaga pernikahan mereka dan merasa bahwa Thabit hanya memutuskan begitu karena ragu-ragu.
Nabi Muhammad ﷺ kemudian mendekati Thabit dan membicarakan kembali situasi tersebut. Nabi meminta Thabit untuk mempertimbangkan kembali keputusannya dan memberikan nasihat tentang pentingnya menjaga keluarga dan pernikahan. Nabi juga mengingatkan Thabit tentang hak-hak istri dan kewajiban suami dalam pernikahan.
Setelah mendengar nasihat Nabi Muhammad ﷺ dan merenungkan kembali, Thabit akhirnya merasa sadar dan berubah pikiran. Dia menyadari bahwa perselisihan dalam pernikahan adalah sesuatu yang bisa diselesaikan dengan komunikasi yang baik dan pengertian. Thabit memutuskan untuk mempertahankan pernikahannya dengan Fatimah dan mengembalikan mas kawin yang sebelumnya telah ia tarik.
Contoh Hadis tentang Perselingkuhan:
Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
“Jauhilah persangkaan (curiga), karena persangkaan adalah ucapan paling dusta. Dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah kalian saling memata-matai, dan janganlah kalian saling mendengki, dan janganlah kalian saling membelakangi, dan hendaklah kalian bersaudara menjadi hamba-hamba Allah. Para muslim itu saudara, maka perbaikilah hubungan di antara saudara-saudaramu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Nasehat untuk Pernikahan agar Terhindar dari Perselingkuhan:
- Ketulusan dan Kejujuran: Bangun pernikahan berdasarkan kejujuran dan ketulusan. Berbicaralah terbuka tentang harapan, keinginan, dan masalah yang mungkin muncul.
- Komunikasi yang Baik: Selalu berkomunikasi dengan baik dalam mengatasi masalah dan meredakan konflik. Komunikasi yang efektif membantu mencegah misinterpretasi yang dapat memicu perselisihan.
- Pahami Peran dan Tanggung Jawab: Pahami peran dan tanggung jawab masing-masing dalam pernikahan. Berusaha untuk saling mendukung dan melengkapi satu sama lain.
- Jaga Keharmonisan: Berusaha menjaga keharmonisan dengan saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Bekerja bersama untuk mengatasi tantangan yang mungkin muncul.
- Berpegang pada Ajaran Agama: Jadikan agama sebagai pijakan dalam menghadapi kesulitan. Kedua pasangan dapat saling mengingatkan untuk mematuhi ajaran agama dalam segala aspek kehidupan.
- Hindari Fitnah dan Godaan: Hindari situasi atau lingkungan yang dapat memicu fitnah atau godaan terhadap kesetiaan pernikahan.
- Pentingnya Kesadaran: Ingatlah bahwa Allah Maha Mengetahui segala hal. Kesadaran akan pengawasan Allah dapat membantu menjaga diri dari tindakan-tindakan yang melanggar norma agama.
- Berpikir Positif: Jangan mudah curiga terhadap pasangan. Berpikirlah positif dan memberi kepercayaan yang sepatutnya.
Semoga bermanfaat…