Kebiasaan Rasulullah Saat Menyambut Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang hadir dalam bulan Ramadhan dan tidak diketahui kedatangannya. Malam yang nilai ibadanya ini selalu diburu keberkahannya bagi Umat Muslim di Seluruh dunia.
Qadar sendiri memilihki banyak arti di dalam Al Quran, Qadar dapat diartikan sebagai penetapan atau pengaturan dengan makna bahwa Allah SWT menetapkan perjalanan hidup manusia. Penetapan ini dibenarkan oleh ulama dengan jangka waktu satu tahun.
Kedua Qadar dapat diartikan juga kemuliaan, malam dimana diturunkannya Al Qur an. serta menjadi tolak ukur dari segala kemuliaan yang dapat di raih manusia.
Arti berikutnya Qadar berarti mulia, malam yang paling mulia diantara bulan bulan yang ada dan malam itu ada pada bulan Ramadhan.
Arti berikutnya Qadar itu sempit. Allah Allah melapangkan rezeki bagi yang dikehendaki dan mempersempitnya (bagi yang dikehendakinya) Surat Ar-Ra’du ayat 26.
Lalu bagaimanakah Rasulullah SAW menyiapkan dirinya saat menyambut malam lailatul qadar. Dari Aisyah r.a mengatakan bahwa Rasulullah SAW, saat 10 hari di bulan Ramadhan memfokuskan diri beribadah kepada Allah SWT, mengisi malamnya dengan beribadah serta membangunkan keluarganya untuk ikut beribadah.
Menurut Ibnu Bathal, hadis ini menjelaskan bahwa malam terbaik untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar adalah 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.
Dari sini kita belajar bahwa Rasulullah sendiri untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar menyibukkan harinya untuk beribadah pada 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan, apalagi bagi kita yang hanya manusia biasa bahwa malam lailatul Qadar bukan persoalan kapan tetapi tentang bagaimana. Semoga malam Lailatul Qadar menghampiri kita semua yang senantiasa beribadah kepada Allah SWT