kisahkisah sahabat nabi

Kisah Abdullah bin Mas’ud Orang Pertama yang Membacakan Qur’an Setelah Rasulullah SAW

Adbullah bin Mas’ud adalah seorang anak kecil yang tiap harinya mengembala kambing milik pembesar Makkah Uqbah bin Abu Muaith.

Abdullah saat mendengar datangnya seorang Nabi di kaumnya tidak begitu mengetahui pribadi Rasulullah SAW, hal ini dikarenakan dia berada jauh dari kota Mekkah, dia sudah terbiasa mengembala kambing-kambing Utbah di waktu pagi kemudian tidak pulang kecuali setelah malam tiba.

Pertemuan Abdullah dan Rasulullah SAW

Suatu hari Abdullah bin Mas’ud melihat dari kejauhan dua orang laki-laki dewasa berjalan ke arahnya, keduanya terlihat sangat kelelahan bibir mereka mengering karena kehausan.

Ketika keduanya tiba di depan anak ini, keduanya mengucapkan salam dan berkata,

“Wahai anak, perahlah susu domba ini untuk kami, kami sangat kehausan dan tenggorokan kami kekeringan”

Abdullah menjawab,

“Tidak, aku tidak mau. Ini bukan dombaku, aku hanya pengembalanya.”

Dua orang itu tidak mengingkari penolakan anak itu, kerelaan terlihat dari wajah keduanya.

Kemudian salah seorang di antara mereka berkata,

“Tunjukan aku seekor domba kecil yang belum dikawini oleh pejantan.”

Maka anak itu menunjuk seekor kambing betina kecil yang tidak jauh darinya. Laki-laki itu melangkah dan memegang kambing itu, dia mengusap emping kambing itu dengan tangannya sementara mulutnya mengucapkan nama Allah.

Anak itu melihatnya dengan penuh kekaguman. Dia berkata kepada dirinya, “Sejak kapan kambing kecil yang belum dikawini oleh pejantan bisa menghasilkan susu?”

Namun, tiba-tiba emping dari kambing itu mengembang dan mengeluarkan susu dengan derasnya. Maka lak-laki yang lain mengambil sebuah batu cekung dari tanah, dia memenuhinya, dia minum dan kawannya juga minum, kemudian keduanya memberiku minum (Abdullah) sementara keheranan masih menyelimuti diriku.

Dahaga kami hilang, maka laki-laki yang penuh berkah itu berkata kepada emping kambing, “Mengempislah” maka emping kambing itu mengempis sehinggak kembali seperti semula.

Pada saat itu aku berkata kepada laki-laki itu, “Ajarilah aku ucapan yang engkau katakan itu”

Maka dia berkata, “Kamu adalah anak laki-laki yang pintar.”

Inilah awal kisah pertemuan Abdullah bin Mas’ud dengan Islam. Karena laki-laki yang penuh berkah itu tidaklah adalah Rasulullah SAW dan orang yang bersamanya adalah Abu Bakar ash-Shiddiq.

Keduanya keluar dari Mekkah untuk menghindari tekanan berat dari orang-orang Quraisy dan ujian dari mereka.

Tidak lama berselang Abdullah bin Mas’ud masuk islam, dia menawarkan dirinya kepada Rasulullah untuk mengabdikan diri dan Rasulullah SAW menerimanya dengan senang hati.

Sejak hati itu, seorang anak yang menjaga kambing berpindah menjadi penghulu umat kepada jalan yang benar.

Abdullah bin Mas’ud selalu menyertai Rasulullah SAW layaknya bayangan yang menempel pada diri Rasulullah SAW. Dialah yang membangunkan Nabi jika tidur, menutupi tubuh beliau dengan hijab saat Rasulullah mandi, menyiapkan sepasang sandal beliau ketika Nabi hendak keluar rumah, melepaskan keduanya ketika beliau hendak masuk rumah, membawakan tongkat dan siwak beliau. Dia masuk rumah Nabi SAW di depan beliau jika beliau masuk rumah.

Lebih dari itu Rasulullah SAW memberinya izin untuk masuk kepada beliau kapan saja dia ingin, mengetahui rahasia beliau tanpa perlu risih dan sungkan, sehingga dia dikenal sebagai seorang pemegang rahasia Rasulullah SAW.

Abdullah terdidik di rumah Rasulullah SAW, maka dia mengambil petunjuknya, berakhlak dengan akhlaknya, bersifat dengan sifatnya, mengikutinya dengan segala tindak-tanduknya, sehingga dikatakan bahwa dia adalah orang yang paling mirip akhlak dan perilakunya dengan Rasulullah SAW.

Abdullah bin Mas’ud belajar dari madrasah Rasulullah SAW, maka dia termasuk sahabat Nabi yang paling banyak hapalannya terhadap Al-Quran, paling memahami makna-maknanya dan paling mengetahui syariat Allah.

Umar bin Khathab pernah bercerita tentang pribadi Abdullah bin Mas’ud,

Suatu malam Rasulullah SAW sedang berbincang bincang dengan Abu Bakar ash-Shiddig, keduanya bermusyawarah tentang urusan umat, sementara aku bersama mereka, kemudian Rasulullah keluar dan kami mengikuti beliau, kami melihat seorang laki-laki berdiri shalat di masjid, kami tidak mengetahui siapa dia, Rasulullah SAW berhenti mendengarkan bacaannya, kemudian beliau menoleh kepada kami dan berkata,

“Barangsiapa ingin membaca al-Qur’an dalam keadaan segar sebagaimana ia turun maka hendaknya dia membacanya dengan bacaan Ibnu Ummi Abd(Abdullah bin Mas’ud)”

Kemudian Abdullah duduk untuk berdoa, maka Rasulullah SAW mengucapkan,

“Mintalah doa kepadanya niscaya doanya akan dikabulkan”

Umar berkata, aku berkata kepada diriku,

“Demi Allah, aku akan menemui Abdullah bin Mas’ud besok pagi, aku akan menyampaikan kepadanya bahwa Rasulullah SAW mengamini doanya. Aku berangkat untuk menyampaikan berita gembira kepadanya, namun aku melihat Abu Bakar telah mendahuluiku. Demi Allah, aku tidak pernah berlomba dengan Abu Bakar dalam satu kebaikan pun kecuali dia pasti mendahuluiku sebagai pemenangnya.”

Abdullah bin Mas’ud orang yang pertama membacakan Al Qur’an di depan kaum Quraisy setelah Rasulullah SAW.

Pada suatu hari sahabat Nabi SAW sedang berkumpul di Mekkah, saat itu jumlah mereka masih sedikit dan mereka belum mempunyai kekuatan. Mereka berkata,

“Demi Allah, Quraisy belum pernah mendengarkan al-Qur’an yang dibacakan dengan keras di depan mereka. Siapa gerangan yang berani melakukannya?”

Abdullah bin Mas’ud berkata, “Aku yang akan melakukannya.”

Mereka berkata, “Kami menghawatirkanmu, kami menginginkan seorang laki-laki yang memiliki sanak kerabat yang akan menjaga dan melindunginya dari mereka jika mereka ingin berbuat jahat kepadanya.”

Abdullah berkata, “Biar aku yang melakukannya, Allah akan melindungiku dan menjagaku.”

Kemudian Abdullah berangkat ke masjid, dia menuju Maqam Ibrahim di waktu Dhuha, saat itu orang-orang Quraisy sedang duduk di sekeliling Ka’bah, Abdullah berdiri di atas Maqam dan membaca dengan suara lantang

“Dengan nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang, Rabb yang Maha Pemurah yang telah mengajarkan al-Qur-an. Dia menciptakan manusia, mengajarnya pandai berbicara.” (QS. ar-Rahman:1-4)

Abdullah terus membacakannya sementara orang-orang Quraisy memerhatikannya, mereka berkata, “Apa yang diucapkan oleh Ibnu Ummi Abdullah? Celaka dia, dia membaca sebagaian yang dibawah oleh Muhammad.”

Maka mereka menghampirinya dan memukuli wajah Abdullah sementara Abdullah terus membacakan Al-Qur’an semampunya kemudian dia pulang kepada para sahabatnya dengan darah masih terus menetes dari tubuhnya, mereka berkata kepada Abdullah,

“Inilah yang kami takutkan akan menimpamu”

Maka Abdullah, “Demi Allah, musuh-musuh Allah itu tidak lebih rendah bagiku, melebihi hari ini. Kalau kalian izinkan, besok aku akan melakukannya lagi.”

Mereka berkata, “Jangan, kamu telah memperdengarkan apa yang tidak mereka sukai”.

Abdullah bin Mas’ud hidup sampai dengan zaman khilafah Utsman bin Affan. Pada saat Abdullah sakit, ia wafat dalam sakitnya. Utsman bin Affan datang menjenguknya. Utsman berkata kepadanya, “Apa yang kamu keluhkan” Abdullah menjawab “Dosa-dosaku”. Utsman bertanya, “Apa yang kamu inginkan?” Dia menjawab, “Rahmat Rabbku” Utsman kembali bertanya,

“Maukah kamu menerima jatah pemberianmu dari negara yang selama ini kamu menolak menerimanya?” Abdullah menjawab, “Aku tidak memerlukannya” Utsman berkata, “Untuk anak-anak perempuanmu sesudahmu”, Abdullah kembali menjawab,

“Apakah kamu khawatir anak-anak akan miskin? Sesungguhnya aku menyuruh mereka untuk membawa surah al-Waqi’ah setiap malam dan aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa membaca al-Waqiah setiap malam niscaya dia tidak akan ditimpa kemiskinan selamanya'”

Malam tiba, Abdullah bin Mas’ud berpulang ke hadapan Allah SWT sementara lisannya senantiasa basah dengan mengingat Allah, bergetar dengan melantukan ayat-ayat-Nya yang jelas.

Abdullah dishalatkan oleh kaum muslimin dalam jumlah besar. Kemudian dia dimakamkan di al-Baqi’ semoga Allah merahmatinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button