kisah muhammadkisah rasulullahmuhammad

Kisah Muhammad Part 1 : Isra Mi’raj, Fiksi?

Saat hati gunda gulana dan kecemasan menggerogoti jiwa seorang pria duduk termenung di depan ka’bah

“Akh! bagaimana aku harus menjelaskan ini ke umatku” gumamnya dalam hati

Dialah Muhammad, seorang Nabi yang baru saja diisra’kan oleh Allah SWT.

Abu Jahal datang menghampiri, dilihatnya musuh bubuyutannya itu menampakkan wajah penuh cemas.

“Ada apa denganmu Muhammad, apa telah terjadi sesuatu lagi padamu?” tanyanya dengan nada nyiyir.

“Ya” Jawab Muhammad

“Semalam aku baru saja melakukan perjalanan ke Baitul Maqdis” Sambung Muhammad

“Hahhahah, semalam kamu ke Baitui Maqdis (Palestina), kemudian pagi ini engkau ada di sini, wkkwkw dasar gila” Cemooh Abu Jahal

“Hai orang orang Quraisy berkumpullah dan dengarkan perkataan si pendusta ini”

Orang orang kemudian berkerumun, lalu Muhammad kembali menceritakan apa yang telah ia alami

“Lalu, apa aku harus bilang waw gitu?” Teriak salah seorang di antara kerumunan, tawa pun menggema mengiringinya, beberapa di antara mereka juga bertepuk tangan sambil memegang kepala mengekspresikan takjub namun mengejek.

Puas tertawa mereka kembali bertanya,

“Jika benar kau telah mengunjungi Masjidil Aqsha, coba tunjukkan kepada kami ciri-ciri masjid itu!”

Muhammad kemudian menjelaskan ciri ciri Masjidil Aqsha sesuai apa yang ia lihat

“Demi Latta dan Uzza yang ia katakan benar, bagaimana mungkin?”

“Alla.. itu hanya kebetulan, palingan dia mendengarkannya dari orang orang” Celah Abu Jahal

“Iya benar! hahaha” tawa kerumununan Kafir (Non Muslim?) Quraisy.

Seorang pria tua yang sejak tadi diam mempercayai cerita Muhammad terlihat bingung,

“Cerita ini sungguh tidak masuk akal” Gumamnya dalam hati

Ia kemudian menimpali

“Jika Muhammad berkata seperti itu, berarti dia berkata jujur”

Dialah Abu Bakar, sahabat Muhammad yang meyakininya tanpa ada keraguan, namun,  kaum Kafir Quraisy lagi lagi menyelisih mereka.

Suara suara nyinyir terus menderuh dicemari tawa tawa licik, semakin Abu Bakar membelah Muhammad, mereka makin jadi pula menertawakan.

Muhammad kemudian melanjutkan ceritanya

“Aku melintasi rombongan unta Bani Fulan di Rauha’ dan mereka sedang kehilangan salah satu unta mereka lalu mereka berusaha mencarinya. Lalu aku sampai pada kumpulan kendaraan mereka dan tidak seorang pun berada di sana tiba-tiba aku menemukan semangkuk air lalu aku meminum darinya. silakan kalian tanyakan tentang itu kepada mereka”

“OMG!!!, di mana Muhammad mendapat ilmu mendongeng itu?” Celah Abu Jahal, mereka kembali tertawa

“Pagi ini kamu sungguh menghiburku Muhammad Hahhaa” tambah Abu jahal

Kali ini tawa tidak lagi segumuru tadi.

Kerumunan kini menjadi gerombolan, mereka sangkanya Muhammad penjual obat di pinggir jalan, di antara gerombolan itu tentu ada yang memercayai Muhammad.

Meski tidak memeluk agama Muhammad, tapi mereka tahu bahwa semasa hidupnya Muhammad ialah anak yang tidak pernah berbohong.

Melihat secercah api menyelut di antara kerumunan Abu Bakar tersenyum,

“Lanjutkan ceritamu Muhammad” pinta Abu Bakar

“Aku tiba di rombongan dagang Bani Fulan di Tan’im, berada di barisan terdepan seekor unta putih berbelang hitam dan sejenak lagi dia akan datang kepada kalian melalui Ats Tsaniyah (jalan di lereng bukit)”

Kali ini tawa menghilang menjadi rasa takut, kaum Kafir Quraisy berbisik lirih tanda gelisah.

“Dia seorang tukang sihir” teriak Walid bin Khalid memecah kebuntuan kaum Kafir Quraisy

“Iya benar” mereka menyoraki

Merasa tak asyik lagi dengan adanya keraguan di hati mereka, mereka kemudian membubarkan diri.

Ketika melangkahkan kaki meninggalkan Muhammad, tampak segerombolan orang datang memasuki gerbang Mekkah, Abu Jahal mengucapkan salam kepada mereka

“Kami adalah rombongan dagang Bani Fulan , terima kasih sudah menyambut kami” kata pimpinan rombongan

Mendengar kabar itu, wajah Abu Jahal memerah dengan ragu ia kemudian bertanya

“Apa waktu dalam perjalanan ke sini kalian sempat kehilangan salah satu unta kalian?”

“Ya kami kehilangan ketika kami sedang beristirahat di Rauha, bagaimana Anda bisa tahu?”

Tanya mereka heran.

Kaum Kafir Quraisy kemudian menanyakan apa apa saja yang telah diceritakan Muhammad sebelumnya

“Demi Latta dan Uzza, semua yang kalian katakan tentang kami itu benar adanya, mohon sekarang jelaskan kepadaku apa yang sebenarnya terjadi” pintah gerombolan itu penasaran

Enggan menerima kenyataan, Kaum Kafir Quraisy kemudian balik badan seakan akan tidak mendengar apa yang barusan mereka dengar. Sementara kaum Muslim takjub dan mengucap syukur akan kebenaran yang mereka dengarkan.

Walid menarik Abu Jahal yang terperangah mengetahui kebenaran yang disampaikan rombongan itu, dipenuhi rasa malu dan marah mereka melangkah tergopoh gopoh menjauhkan diri dari pandangan kaum muslim.

Bersambung…

Isra merupakan kisah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Yerussalem. Sedangkan Miraj merupakan kisah perjalanan Nabi dari bumi naik ke langit ketujuh dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha (akhir penggapaian) untuk menerima perintah Allah SWT menjalankan salat lima waktu dalam sehari semalam.

Kisah ini akan dilanjutkan di postingan berikutnya, sambil menunggu silahkan dinikmati kisah kisah penguat iman lainnya, hanya di blog ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button