Kisah Pendeta Abdullah bin Salam bertemu Rasulullah Saw
Di antara bangsa Yahudi ada seorang figur yang sangat terkenal dalam sejarah Islam, bahkan Allah menurunkan ayat untuknya,
“…dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang tersebut dalam) Al Quran lalu Dia beriman…” (Q.S. al-Ahqaf [46] : 10). Dia adalah Abdullah bin Salam.
Nama lengkapnya adalah Abdulah bin Salam bin Haris al-Israili. Dijuluki Abu Yusuf al-Israili, karena masih memiliki jalur nasab dengan Yusuf bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim. Nama aslinya adalah Hushain, kemudian setelah memeluk Islam oleh Nabi Muhammad diganti menjadi Abdullah.
Setiap kali menemukan ayat Taurat yang mengabarkan tentang kedatangan seorang nabi di Madinah, ia selalu membacanya berulang-ulang dan merenunginya. Dipelajarinya lebih mendalam tentang sifat-sifat dan ciri-ciri nabi yang ditunggu-tunggunya itu. Ia sangat gembira ketika mengetahui orang yang ditunggunya itu telah muncul dan akan berhijrah ke Madinah. Karena itu, ia selalu berdoa agar Allah memanjangkan usianya supaya bisa bertemu dengan nabi yang ditunggu-tunggunya dan menyatakan iman.
Allah memperkenankan doa dengan memanjangkan usianya dan mempertemukannya dengan penutup para nabi, Muhammad SAW. Ketika pertama kali mendengar kedatangan Nabi SAW, Husen bin Salam mencocokkan sifat-sifatnya dengan yang ia ketahui dari Taurat. Begitu mengetahui persamaan-persamaan tersebut, ia yakin benar bahwa orang yang ia tunggu telah datang. Namun hal itu ia rahasiakan terhadap kaum Yahudi.
Abdullah bin Salam menceritakan pertama kali dia mendengar kabar kedatangan Nabi Muhammad.
Saat itu, Rasulullah meninggalkan Makkah menuju Madinah. Setiba di Yastrib, Rasulullah singgah di Quba.
“Seseorang laki-laki datang kepada kami, dia mengumumkan kedatangannya (Rasulullah) kepada semua orang. Saat itu aku sedang berada di pucuk pohon kurma milikku. Bibiku Khalidah binti al-Harits sedang duduk di bawah pohon. Begitu aku mendengar berita, maka aku langsung berucap Allahu Akbar, Allahu Akbar,” ujarnya.
Bibinya yang mendengar ucapan tersebut langsung berdoa agar Allah menggagalkan rencana Abdullah bin Salam masuk Islam.
“Demi Allah, seandainya kamu mendengar kehadiran Musa bin Imran, niscaya kami tidak akan melakukan lebih dari itu,” kata sang bibi.
“Bibiku, sesungguhnya dia demi Allah adalah saudara Musa bin Imran dan berada di atas agamanya. Dia diutus dengan apa yang Musa diutus dengannya,” timpal Abdullah bin Salam.
Tak berselang lama, Abdullah bin Salam menemui Rasulullah. Ia melihat Rasulullah sebagai sosok yang jujur. Bukan pembohong seperti yang diberitakan orang-orang kafir.
Di hadapan Rasulullah, Abdullah bin Salam menyatakan masuk Islam. Rasulullah bertanya kepada mereka (Yahudi) tentang seperti apa kedudukan Abdullah bin Salam di kalangan mereka.
Mereka menjawab, “Abdullah bin Salam adalah orang terbaik yang kami miliki dan anak terbaik yang kami miliki. Dia adalah tokoh kami dan anak tokoh kami”
Rasulullah saw berkata, “Apa pendapat kalian sekiranya Abdullah bin Salam memeluk islam?”
Mereka menjawab, “Semoga Allah menjauhkannya dari masuk islam”
Sesaat kemudian Abdullah bin Salam keluar dan berkata, “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”
Orang-orang Yahudi lantas berkata sinis, “kau adalah orang yang paling jelek yang kami miliki dan anak orang yang paling jelek yang kami miliki”
Sejak saat itu, mereka (Yahudi Madinah) memusuhi Abdullah bin Salam.Setelah bertemu Nabi Muhammad SAW, Abdullah bin Salam kembali ke rumahnya. Dia mengajak istri, anak-anak dan keluarganya masuk Islam. Seluruh keluarga Abdullah bin Salam akhirnya masuk Islam.
“Rahasiakan keislaman kalian dan keislamanku di depan orang-orang Yahudi sampai aku memberitahu kalian,” kata Abdullah bin Salam kepada keluarganya.
Masuk Islamnya Abdullah bin Salam akhirnya sampai ke telinga umat Yahudi. Mereka mencela dan menuduh Abdullah bin Salam berdusta. Abdullah bin Salam juga disebut orang terburuk dan bodoh.
Setelah melewati berbagai tuduhan dan makian, Abdullah bin Salam mempelajari Islam dengan sangat antusias. Dia sangat menyukai Alquran dan Rasulullah.