kisahkisah islamikisah nabi rasul

Kisah Pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail

Pada zaman yang telah lama berlalu, hiduplah seorang nabi yang dijuluki Ibrahim. Beliau adalah sosok yang dikenal karena iman dan ketabahannya dalam menghadapi ujian-ujian yang diberikan oleh Allah SWT. Salah satu momen paling bersejarah dalam kehidupan Nabi Ibrahim adalah pengorbanan putranya, Nabi Ismail. Kisah ini mengandung nilai-nilai pengorbanan, kepatuhan kepada kehendak Allah, serta kepercayaan yang mendalam.

Ketika Nabi Ibrahim sudah mencapai usia tua dan Nabi Ismail mulai tumbuh dewasa, Allah SWT menguji mereka dengan ujian yang luar biasa. Allah memerintahkan Nabi Ibrahim dalam sebuah mimpi untuk mengorbankan putranya, Nabi Ismail, yang merupakan buah hati dan anugerah dari Allah. Meskipun ujian ini amat berat, Nabi Ibrahim menerima perintah Allah dengan tulus dan ikhlas.

“Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” kata Ibrahim pada Ismail, sesuai surat As-Saffat ayat 102.

Meski demikian, Ismail tidak ragu dan meminta sang ayah mengikuti kehendak Allah SWT.

“Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar,” ucap Ismail.

Sebelum penyembelihan, Ismail menyampaikan beberapa permintaan terakhirnya.

Pertama, Ismail minta diikat dengan tali agar tidak meronta. Kedua, pisau harus diasah tajam agar tidak kesakitan. Kemudian ia juga meminta agar pakaian yang dikenakannya diberikan pada ibunda tercinta, Siti Hajar sebagai kenang-kenangan.

Mereka pun bersiap-siap untuk melakukan pengorbanan tersebut. Saat itulah, Allah memperlihatkan kemurahan-Nya dengan menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba yang layak dikorbankan. Pengorbanan ini menjadi simbol kuat tentang kepatuhan kepada Allah dan kepercayaan bahwa Allah selalu menyediakan jalan keluar dari setiap ujian.

Allah SWT berfirman :

“Lalu Kami panggil dia, “Wahai Ibrahim! Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.” Sungguh demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” (surat As-Saffat 104-107).

Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail melalui ujian ini dengan penuh pengorbanan dan kepercayaan kepada Allah. Kisah ini menjadi contoh yang menginspirasi tentang bagaimana seharusnya manusia berhubungan dengan Sang Pencipta, dengan memberikan segala yang dimiliki dengan tulus dan ikhlas. Setiap tahun, umat Muslim dari seluruh dunia merayakan hari raya Idul Adha, yang juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, untuk mengenang pengorbanan luar biasa ini.

Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mengajarkan kita pentingnya iman yang kokoh, keteguhan hati dalam menghadapi ujian hidup, dan ketaatan kepada Allah dalam segala hal. Pengorbanan mereka menjadi bukti nyata bahwa Allah selalu memberikan jalan keluar dari setiap kesulitan dan memberkahi mereka yang tunduk kepada-Nya. Melalui kisah ini, kita diajak untuk merenungkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari kita, menguatkan iman, dan menghadapi ujian hidup dengan ketabahan yang sama seperti Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button