kisah

Kisah Pertemuan Sahabat Nabi dengan Dajjal

Tamim Ad-Dari adalah sahabat Rasulullah saw yang pernah bertemu dengan Dajjal. Dia adalah sahabat Rasulullah yang masuk Islam ketika Rasulullah saw hijrah ke Madinah.

Tamim Ad-Dari pernah bertemu dengan dajjal, melihat wujudnya dan juga berbicara dengannya. Sebelum islam Tamim beragama Nasrani hingga Allah memberikan hidayah sehingga memeluk islam.

Kisah pertemuannya dengan dajjal tertulis dalam sebuah hadis Jassasah.

Tamim memberitakan kepada Rasulullah bahwa ia naik kapal bersama 30 orang dari kabilah Lakhm dan Judzam. Dalam perjalanan kapal yang ia tumpangi dihempas ombak besar sehingga berada di tengah laut selama satu bulan lamanya.

Mereka kemudian berlayar tak tentu arah untuk mencari daratan sehingga mereka sampai pada sebuah pulau di tengah lautan tersebut.

Mereka kemudian memasuki pulau tersebut dan mendapati mahluk menyerupai binatang dengan rambut yang sangat lebat dan kaku hingga mereka tidak tahu mana depan dan belakang.

Mereka kemudian menegur makhluk tersebut
“Celaka, kamu ini apa?”
Ia menjawab “Aku adalah al-jasasah”
“Apakah al jasasah itu?”


Kemudian ia menjawab: “Wahai kaum pergilah kalian kepada seorang lelaki yang ada dalam rumah ibadah itu sesungguhnya ia sangat merindukan berita kalian!”

Tamim kemudian berkata “Ketika dia menyebutkan untuk kami seorang laki laki, kami menjadi khawatir kalau kalau binatang itu ternyata setan. kamipun bergerak menuju kepadanya dengan cepat sehingga kami masuk ke tempat ibadah itu.”

Setelah masuk ke dalam rumah ibadah itu ia melihat orang yang paling besar yang pernah mereka lihat dalam keadaan terikat.

Kedua tangannya diikat dengan leher, antara dua lutut dan dua mata kaki terikat dengan besi.

Mereka kemudian bertanya pada pria besar itu

“Celaka, kamu ini apa?”
Ia menjawab “kalian telah mampu mengetahui tentang aku, maka beritakan kepadaku siapa kalian ini”

Rombongan Tamim menjawab “Kami orang orang Arab kami menaiki kapal dan mendapati ombak yang sangat besar hingga terdampar sampai ke sini, kami kemudian bertemu mahluk yang sangat lebat rambutnya dan ia mengarahkan kami sampai ke sini. Kami kemudian bertemu dengan kamu, kami khawatir kalau mahluk itu adalah setan”

Pria besar itu kemudian bertanya kepada rombongan Tamim

“Kabarkan kepadaku tentang pohon kurma di Baisan”
Mereka menjawab “Tentang apa engkau meminta beritanya?”

Dia berkata, “Aku bertanya kepada kalian tentang pohon kurma apakah masih berbuah?”

Mereka menjawab “Iya”

Ia membalas : “Sesungguhnya hampir hampir dia tidak akan mengeluarkan buahnya”

“Kabarkan pula kepadaku tentang danau Thobariyah?”

Mereka menjawab : “Tentang apa engkau meminta bertanya?”

“Apakah masih ada airnya?”

Mereka menjawab: “Danau itu banyak airnya”

Pria itu kemudian berkata: “Sesungguhnya hampir hampir air akan hilang”

“Kabarkan kepadaku tentang mata air Zughor”

Mereka berkata: “Tentang apa kamu minta berita?”

Apakah di mata air itu masih ada airnya? dan apakah penduduk masih bertani dengan airnya?

Mereka menjawab: “Iya, mata air itu deras airnya dan penduduk bertani dengannya”

kemudian pria itu bertanya lagi

“Kabarkan kepadaku tentang nabi ummiyyin, apa yang dia lakukan?”

Mereka menjawab “Ia telah muncul dari Makkah dan tinggal di Yatsrib”

Ia menambahkan “Apakah orang orang Arab memeranginya?”

Mereka menjawab “Iya”

Ia bertanya lagi : “Apa yang ia lakukan terhadap orang orang Arab?”

“Ia telah menang atas orang orang Arab dan mereka taat kepadanya”

Pria itu menimpali “Itu sudah terjadi?”

Kami katakan “Iya”

Kemudian ia berkata “Sesungguhnya baik untuk mereka taat kepadanya”

“Sekarang akan aku beritakan kepada kalian tentang aku: Sesungguhnya aku adalah Al Masih dan aku akan diberi izin untuk keluar, hingga aku keluar lalu berjalan di bumi dan tidak kutinggalkan satu negeri pun kecuali aku akan turun kepadanya dalam waktu 40 malam kecuali Mekah dan Thaybah, keduanya haram bagiku. Setiap kali akan masuk pada salah satu kota ini, malaikat menghalangi setiap kali aku akan masuk pada salah satu kota ini, malaikat menghadangku dengan pedang terhunus di tangan menghalangiku darinya dan sesungguhnya pada tiap celah ada para malaikat yang menjaganya.”

Thaiybah yakni kota Madinah.

Tamim kemudian menceritakan kisah ini kepada Rasulullah saw, kemudian Rasulullah saw bersabda:

Ketahuilah bahwa ia (Dajjal) berada di lautan Syam atau lautan Yaman'” Oh, tidak! Bahkan dari arah timur! Tidak Dia dari arah timur, Tidak Dia dari arah timur. Sabda Rasulullah dengan mengisyaratkan tanganya ke arah timur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button