kisahkisah islamikisah muhammadkisah rasulullahkisah sahabat nabi

Kisah Thufail bin Amr bertemu Rasulullah SAW

Thufail bin Amr Ad-Dausy adalah kepala kabilah Daus pada masa jahiliyah. Dia termasuk bangsawan Arab yang terpandang, seorang pemimpin yang memiliki kharisma serta kewibawaan yang tinggi dan diperhitungkan orang.

Periuknya tidak pernah turun dari tungku. Pintu Rumahnya tidak pernah tertutup bagi orang-orang yang bertamu, melindungi orang yang sedang ketakutan dan membantu setiap penganggur.

Di samping itu, dia pujangga yang pintar dan cerdas, penyair yang tajam dan berperasaan halus. Selalu tanggap terhadap kenyataan-kenyataan yang manis dan yang pahit. Karya-karyanya mempesona bagaikan sihir.

Pada suatu ketika, Thufail meninggalkan negerinya, Tihamah—dataran rendah sepanjang laut merah—menuju Makkah. Waktu itu pertentangan antara Rasulullah SAW dengan kafir Quraisy semakin nyata. Masing-masing pihak berusaha memperoleh pengikut atau simpatisan guna memperkuat golongannya.

Orang-orang Quraisy berkata kepada Thufail bin Amr,

“Wahai Thufail, engkau telah tiba di negeri kami dan orang ini (Nabi Muhammad) yang ada di tengah-tengah kita telah membuat kami semua porak-poranda. Ia telah memecah belah persatuan dan kesatuan kita. Ucapannya laksana sihir yang mampu memutuskan hubungan seorang anak dengan ayahnya, saudara dengan saudaranya dan suami dengan istrinya. Kami sangat khawatir jika apa yang telah terjadi pada kami itu lambat laun akan menimpamu dan kaummu. Karena itu, janganlah engkau sedikitpun mengobrol dengannya jangan pula mendengar sesuatu pun darinya!”

Mereka tak pernah berhenti mengatakan itu padanya hingga ia bertekad untuk tidak akan mendengarkan sesuatu pun dari Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam dan tidak berbicara dengan beliau sampai pada aksi menutup kedua telinga dengan kapas karena khawatir perkataan Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam masuk ke kedua telinganya sementara ia tidak ingin mendengar apa pun.

Pada suatu hari, ketika Thufail menuju Masjid, beliau dapatkan Nabi sedang shalat dekat Ka’bah. Ia mendekatkan dirinya ke tempat Nabi yang sedang shalat. Disaat itulah ia mendengarkan apa yang sedang dibaca oleh Nabi dalam shalatnya.

Thufail memperhatikan kata-kata demi kata yang keluar dari bacaan shalat Nabi, ia tertarik dengan apa yang dibacakan Nabi Muhammad saw.

Thufail berkata pada dirinya,

“Aku ini adalah seorang ahli dalam syair, aku dapat membedakan antara perkataan yang bernilai baik dengan yang buruk. Karena itu apa salahnya jika ku dengar apa yang dikatakannya, jika baik akan kuterima, namun jika buruk akan kutinggalkan.”

Thufail kemudian masuk ke rumah Rasulullah Saw, dan menceritakan kepada Nabi Muhammad saw apa yang baru saja dialaminya. Dalam kesempatan ini, Nabi mengajak Thufail ke dalam Islam, lalu dibacakan padanya beberapa ayat Al Quran. Thufail tertarik masuk islam atas pengaruh keindahan ayat Al Quran yang dibaca oleh Nabi.

Setelah itu, Thufail kembali ke dusunnya dan mengajak semua suku kabilahnya untuk masuk islam. Ajakan itu diterima oleh kaumnya dengan senang hati setelah mereka mendengarkan beberapa ayat Al Quran yang dibacakan oleh Thufail bin Amru.

Demikianlah kisah tersiarnya Islam di dusun Dausan tempat Thufail bin Amru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button