Kisah Walid bin Mughirah dan Rasulullah saw
Walid bin Mughirah adalah seorang musyrik dan tetap teguh pada pendiriannya hingga akhir hidupnya. kisah Walid bin Mughirah termaktub dalam Al Qur an. Ibnu Abbas meriwayatkan bahwasanya Walid bin Mughirah datang ke tempat Rasulullah saw.
Kala itu, beliau sedang melaksanakan shalat dan membaca Al Quran. Walid bin Mughirah mendengarkan dengan seksama kalimat-kalimat yang dibacakan oleh Rasulullah saw.
Ketika kembali ke kaumnya dia berujar, “Demi Tuhan, aku baru saja mendengarkan perkataan-perkataan Muhammad. Menurutku itu bukan perkataan manusia biasa dan juga bukan dari jin. Demi Allah sungguh perkataannya sangat manis, susunan katanya sangat indah, buahnya sangat lebat, dan akarnya sangat subur. Sungguh perkataan yang sangat agung dan tidak ada yang mampu menandingi keagungannya ”
Sejak saat itu orang-orang Quraisy ramai membicarakannya dan kemudian melaporkan hal ini kepada Abu Jahal. Mereka mengatakan bahwa Walid bin Mughirah telah keluar dari agamanya dan pasti akan dikuti oleh orang-orang Quraisy lainnya. Setelah mendengar perkataan mereka, Abu Jahal berjanji akan membereskannya.
Kisah Walid bin Mughirah dan Rasulullah saw
Abu Jahal kemudian mendatangi Walid bin Mughirah dan duduk di sampingnya dengan penuh kecemasan. Walid berkata, “Mengapa engkau bersikap seperti orang yang ketakutan, wahai anak saudaraku?”
Abu Jahal menjawab, “Bagaimana saya tidak ketakutan, wahai Paman, orang-orang Quraisy sedang mengumpulkan harta benda mereka untuk diberikan kepadamu karena telah mendatangi Muhammad.”
Mendengar hal itu, Walid merasa terhina dan marah. Di berkata, “Bukankah mereka tahu bahwa aku memiliki harta dan anak-anak lebih banyak dibandingkan dengan mereka semua?”
Abu Jahal menjawab, “Jika demikian, sudilah kirahnya Paman bercerita tentang Muhammad serta menunjukkan bukti bahwa engkau sebenarnya mengingkari dan membencinya. Sampaikanlah, wahai Paman, sikap itu di hadapan kaummu!”
Walid bin Mughirah bersama Abu Jahal kemudian mendatangi orang-orang Quraisy berkumpul. Sesampainya di hadapan mereka, Walid bin Mughirah berkata, “Wahai kaumku, kalian mengatakan bahwa Muhammad itu gila. Apakah kalian pernah melihat Muhammad berbicara sendiri?”
Mereka menjawab, “Tidak, demi Tuhan!”
Walid bin Mughirah melanjutkan, “Kalian mengatakan bahwa Muhammad itu adalah dukun (kahin). Apakah kalian pernah melihat Muhammad melakukan praktik perdukunan?”
Mereka pun menjawab. “Tidak pernah!”
Walid bertanya lagi, “kalian mengatakan bahwa yang dikatakan Muhammad itu adalah syair. Apakah kalian pernah melihat Muhammad membuat syair?”
Mereka menjawab, “Tidak!”
Walid melanjutkan perkataannya, “Kalian mengatakan bahwa Muhammad itu pendusta. Apakah kalian pernah mengetahui Muhammad berduta?”
Mereka menjawab, “Demi Tuhan, ia tidak pernah sekali pun berdusta”
Mereka balik bertanya kepada Walid, “Kalau demikian adanya, lantas apa sejatinya yang diucapkan oleh Muhammad?”
Walid bin Mughirah terdiam dan kebingungan. Dia meminta waktu untuk berpikir dan menyendiri. Beberapa saat kemudian, Walid bin Mughirah kembali dan berkata di hadapan kaumnya, “Itu semua tidak lain adalah sihir yang dipelajari dari orang-orang terdahulu!”
Kemudian turunlah ayat berikut,
“Biarkanlah aku bertindak terhadap orang yang aku telah menciptakannya sendirian [1526] .”(QS Al Muddatstsir, 74:11)
Semoga bermanfaat…