Laki-laki terlewat shalat berjamaah, Apa yang harus dilakukan?
Shalat berjamaah memiliki banyak keutamaan yang didukung oleh berbagai hadis Rasulullah SAW. Berikut adalah beberapa hadis yang menggarisbawahi pentingnya shalat berjamaah:
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
“Seandainya manusia mengetahui (pahala dan keutamaan) dalam adzan dan shalat pertama yang mereka tunaikan di masjid, kemudian mereka tidak mendapatkan jalan (kecuali dengan berjalan), pasti mereka akan melakukannya. Dan seandainya mereka mengetahui (pahala dan keutamaan) dalam shalat Isya dan shalat Subuh, niscaya mereka akan datang meskipun dengan merangkak.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Di dalam hadis lain Rasulullah pernah bersabda,
“Sungguh aku bermaksud untuk membakar rumah orang orang yang tidak mau shalat berjamaah, dengan menyuruh orang melakukan iqamah shalat, kemudian meminta seseorang menjadi Imam berjamaah dengan orang banyak. Kemudian aku bersama beberapa orang pergi membawa beberapa ikat kayu bakar mendatangi orang orang yang tidak mau shalat berjamaah tersebut, kemudian aku bakar rumah rumah mereka” (HR Bukhari dan Muslim)
Kemudian, bagaimana jika seseorang terlewatkan shalat berjamaah?
Jika seorang laki-laki terlewatkan shalat berjamaah, ada beberapa langkah yang dapat diambil berdasarkan ajaran Nabi Muhammad SAW. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil, disertai dengan beberapa hadis terkait:
Melakukan Shalat Qadha:
Segera melaksanakan shalat yang terlewatkan secara sendirian (qadha). Nabi Muhammad SAW mendorong umatnya untuk melaksanakan shalat qadha untuk mengganti shalat yang terlewatkan. Beliau bersabda:
“Barangsiapa yang tertidur atau lupa shalat, hendaklah ia melaksanakannya ketika ingat. Tidak ada kafarat (penebusan) bagi shalat yang terlewat, kecuali shalat itu sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Memohon Pengampunan:
Setelah melaksanakan shalat qadha, memohon pengampunan kepada Allah SWT karena telah terlewatkan shalat berjamaah. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah lebih suka dimintai maaf dan bertobat daripada-Nya dimintai (pada dosa).”
Niat Memperbaiki Kedepannya:
Berkomitmen untuk memperbaiki kesalahan di masa depan dan berusaha lebih konsisten dalam menjalankan shalat berjamaah. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Perintahkanlah anak-anakmu untuk shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka (dalam hal menolak shalat) ketika mereka berusia sepuluh tahun, dan pisahkanlah tempat tidurnya.”
Berupaya untuk Shalat Berjamaah:
Berusaha lebih semangat dalam melaksanakan shalat berjamaah di masjid. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Jika seorang laki-laki mendengar panggilan adzan dan tidak hadir di masjid dan tidak ada udzur yang menghalangi, maka Allah tidak akan menerima shalatnya (yaitu shalat yang dikerjakan secara sendirian).”
Memperbanyak Dzikir dan Doa:
Manfaatkan waktu menunggu dengan berdzikir dan berdoa kepada Allah. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Hendaklah kamu senantiasa berdzikir kepada Allah dalam keadaan berjalan, duduk, dan berbaring.” (HR. Tirmidzi)
Menghindari Kesalahan di Masa Depan:
Memahami pentingnya shalat berjamaah dan berusaha untuk tidak melewatkan shalat berjamaah di masa depan. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja, dia telah kafir.”
Dalam Islam, Nabi Muhammad SAW memberikan arahan dan tuntunan yang jelas tentang cara menghadapi situasi seperti terlewatkan shalat berjamaah. Penting untuk selalu berusaha memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam melaksanakan ibadah seperti shalat.