mekanisme datangnya wahyu kepada Rasulullah saw
Masih banyak orang yang masih samar samar akan rupa Jibrilsaat mendatangi Rasulullah saw, ada yang beranggapan bahwa Jibril datang kepada Rasulullah dalam bentuk manusia layaknya sahabat Nabi, bercengkerama layaknya seorang sahabat dan semuanya berjalan lancar saja tanpa ada hambatan atau gangguan yang berarti pada diri Nabi saw.
Al-Harits bin Hisyam pernah bertanya kepada Rasulullah saw, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah gerangan wahyu datang kepada Anda?” Beliau menjawab,”Terkadang ia datang seperti gemerincing lonceng, dan ini merupakan mekanisme penurunan wahyu yang amat berat bagiku. Begitu ia menghilang dariku, aku sudah hapal apa yang dikatakannya.
Kadang kadang malaikat Jibril datang menampakkan diri dalam wujud seorang laki laki yang berbicara kepadaku dan aku pun langsung paham apa yang dia katakan”
Aisyah r.a menambahkan dalam hadis lain:
“Aku Pernah melihat beliau (Nabi saw) mendapat wahyu pada hari yang sangat dingin, begitu (aliran) wahyu terputus dari beliau, kening beliau pun dibanjiri keringat sejagung jagung”
Model penurunan wahyu pada Nabi saw lainnya diceritakan oleh Zaid bin Tsabit yang merupakan sekertaris wahyu. Syahdan, ketika turun firman Allah swt,
“Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) dengan orang orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya”
Ibnu Abi Maktum langsung protes mengadukan kebutaannya, serta merta turunlah tambahan di sela sela firman tersebut, “yang tidak mempunyai uzur.”Zaid bercerita: Paha Rasulullah saw biasa ditumpangkan di atas pahaku saat aku sedang menulis (wahyu). Dan ketika turun wahyu tersebut, paha beliau nyaris mememarkan pahaku.
Mekanisme Datangnya Wahyu kepada Rasulullah saw
Dari paparan di atas terdapat sebuah fakta wahyu diterima Rasulullah saw dengan kondisi berat dan susah. Ia tidak se sederhana yang dibayangkan di mana seseorang menerima perintah dari selainnya kemudian bersaksi menjalankannya, akan tetapi wahyu yang sampai kepada beliau bisa datang pada malam hari yang sangat dingin dengan bermandikan keringat.
Simpul kata, ujian selalu disesuaikan dengan kadar orang yang diuji, dan Rasulullah saw adalah manusia yang paling berat bala cobaannya.