Mimpi dan berita gembira nabi daniel dan Nabi Isa as
Nabi Daniel yang dimakamkan di kota Alexandria, Mesir, semasa hidupnya pernah bercerita:
“Pada malam hari aku mendapat penglihatan, tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar dan empat binatang besar naik dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain. Yang pertama rupanya seperti seekor singa, dan mempunyai sayap burung Rajawali; aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia, dan kepadanya diberikan hati manusia.
Dan tampak ada seekor binatang yang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang; ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada dalam mulutnya di antara gigi giginya. Dan demikianlah dikatakan kepadanya: Ayo, makanlah daging banyak banyak.
Kemudian aku melihat, tampak seekor binatang yang lain, rupanya seperti macan tutul; ada empat sayab burung pada punggungnya. lagi pula binatang itu berkepala empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan.
Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seeokor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak injaknya dengan kakinya; ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu; lagi pula ia bertanduk sepuluh.
Sementara aku memperhatikan tanduk tanduk itu, tampak tumbuh di antaranya satu tanduk yang kecil, sehingga tiga dari tanduk tanduk terdahulu itu tercabut; dan pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong.
Sementara aku melihat takhta takhta diletakkan, lalu duduklah yang lanjut usianya;pakaiannya putih seperti salju dan rambutnya bersih seperti bulu domba; kursinya dari nyala api dengan roda rodanya dari api yang berkobar kobar;
Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapannya; seribu kali beribu ribu melayani dia, dan selaksa kali berlaksa laksa berdiri di hadapannya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah kitab kitab.
Mimpi dan berita gembira nabi daniel dan Nabi Isa as
Aku terus melihatnya, karena perkataan sombong yang diucapkan tanduk itu; aku terus melihatnya, sampai binatang itu dibunuh, tubuhnya dibinasakan dan diserahkan ke dalam api yang membakar. Juga kekuasaan binatang binatang yang lain dicabut, dan jangka hidup mereka di tentukan sampai pada waktu dan saatnya.
Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada yang lanjut usianya itu, dan ia dibawa ke hadapannya.
Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagi raja, maka orang orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaanya ialah kerajaan yang tidak akan musnah” (Perjanjian Lama, Kitab Daniel,7:2-14)
Kalangan Nasrani menafsirkan keempat binatang tersebut sebagai Imperium Babel, Persia, Yunani, dan Romawi, kemudian mereka mengatakan bahwa anak manusia adalah julukan Mesiah, dan mereka mengatakan bahwa sang Mesias adalah Yesus Kristus.
Pernyataan mereka ini salah, sebab yang mereka katakan Yesus sendiri pernah mengatakan dalam injil Matius 4:17
“Bertobatlah, sebab kerajaan surga sudah dekat.” Yesus lahir di awal keraajan ke empat, Imperium Romawi, dan kerajaan tersebut dimusnahkan oleh kaum Muslimin, sehingga anak manusia adalah julukan khusus Muhammad saw
Berita gembira Nabi Isa a.s
Isa a.s diutus dengan membawa berita gembira akan kedatangan Nabi saw, Allah swt berfirman:
dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israil, Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, Yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata.”(QS Ash-Shaff:6)
Risalah Isa as hanya bertujuan untuk menghalalkan sebagian hal yang diharamkan atas Bani Israil dan untuk memberitakan kedatangan Muhammad saw setelahnya. Coba perhatikan ucapan Nabi Isa as tentang Nabi saw lewat penuturan Barnabas dalam injilnya:
“Yesusu menangis ketika melihat kebanyakan orang yang datang ternyata mencari dirinya. Tokoh-tokoh dukun bermusyawara di antara mereka untuk menjatuhkannya dengan celanya. Karena itu mereka mengutus orang orang Lewi dan beberapa orang penulis untuk menanyainya. Mereka bilang: Siapa kamu?”
Yesus mengaku dan berkata, “Sebenarnya aku bukanlah Mesiah” mereka bertanya lagi, “Apakah kamu Elia, Yeremia, ataukah salah seorang Nabi Kuno?” Yesus menjawab, “Tidak” Ketika itulah mereka berkata, “Lalu siapa kamu? Katakan agar kami bisa bersaksi pada orang orang yang mengirim kami.”
Karena itulah Yesus menjawab, “Aku adalah suara lantang di tengah tengah bangsa Yehuda seluruhnya yang tertulis dalam Yesaya.”
Mereka menukas, “Jika kamu bukan Mesiah, juga bukan Elia, ataupu Nabi, lalu mengapa engkau kabarkan ajaran baru dan kau jadikan dirimu lebih agung statusnya daripada Mesiah. Yesus menjawab,
“Sesungguhnya tanda tanda kekuasaan yang dijalankan Allah di tanganku menunjukkan bahwa aku berbicara sesuai dengan keinginan Allah dan aku tidak menganggap diriku sejajar dengan orang orang yang kalian bicarakan sebab aku tidak berkompeten melepaskan ikatan ikatan jarmuk atau tali sepatu Rasul utusan Allah yang kalian sebut Mesiah yang diciptakan sebelumku dan akan datang setelahku dan ia akan datang membawa kalam kebenaran dan agamanya tidak mengenal penghabisan”
Simpul kata, ramalan ramalan dan berita berita gembira tentang Nabi Muhammad saw sebenarnya masih banyak lagi dan tak terhitung lagi jumlahnya.
Sebab sejak Alam diciptakan, ia sudah mengabarkan berita gembira ini dan menanti nantinya, Setiap hari ia kabarkan berita gembira tentang Nabi saw.
Setiap Nabi membawa ramalan akan kedatangannya. Setiap kitab suci samawi menyebutnya. Dan dari mulut setiap Rasul mengalir pengakuan dan penghormatan terhadapnya.
Muhammad saw adalah curah hujan yang menyirami bumi yang gersang hungga tumbuh suburlah hal hal yang tandus dan kering darinya.
Dialah sepoi angin yang bertiup menerpa Nabi Adam di tengah hawa musim panas yang menggila. Dialah cahaya penerang ketika gelap gulita datang.
Dialah jalan ketika orang lumpuh tak mampu berjalan menggerakkan kaki. Dialah bias senyum pada orang orang yang bermuram durja, dan musim semi ketika warna kehidupan mulai memudar.