Para Penjajah Kafir yang Akhirnya Masuk Islam
Maha suci Allah dengan segala kehendaknya. Kali ini islamnyamuslim.com kembali menguak sejarah kebangkitan Islam dengan penyiaran agamanya dengan cara yang halus dan budi pekerti.
Islam tidak disebarkan hanya dengan dakwah dan syair, tetapi juga disebarkan dengan akhlak, budi pekerti dan sikap lemah lembut yang ditunjukkan bukan hanya kepada sesama muslim, melainkan kepada penganut agama lain selain islam.
Cara seperti inilah yang membuat islam menjadi agama rahmat bagi semua manusia, dalam sejarahnya islam tidak pernah memulai peperangan kecuali dalam perang badar.
Namun, jika kita kembali ke sejarah, tidak ada satu pun kekuasaan islam yang digunakan untuk memaksakan orang-orang kafir untuk memeluk islam. Bahkan, Shalahuddi Al-Ayyubi yang banyak menyelami perang salib tidak pernah menyiksa rakyatnya yang beragama Nasrani, mereka diberikan kebebasan terhadap kepercayaan yang mereka yakini, hingga pada akhirnya mereka sendirilah yang memutuskan untuk bergabung dengan Islam.
Para penjajah Kafir yang Akhirnya Masuk Islam
Tahukah Anda dengan Pasukan Seljuk? Pasukan Seljuk adalah pasukan yang sangat disegani dan merupakan kekuatan tentara Islam. Jika ditelusuri sejarah pasukan Seljuk, maka yang akan kita dapatkan hanyalah keberanian mereka dalam memerangi kaum kafir yang mencoba mengganggu umat muslim.
Namun, dibalik keberanian dan keteguhan dari pasukan Seljuk, sebenarnya mereka adalah orang kafir pada awalnya. Pasukan Seljuk ialah pasukan yang menyembah berhala dan dikenal dengan keahlian mereka memainkan pedang sehingga banyak memenangkan peperangan.
Dalam keahlian mereka dalam berperang mereka berhasil menaklukkan beberapa Negara Islam bahkan sampai memperluas kekuasaanya hingga ke Irak. Ternyata kaum penyembah berhala yang menang dan mengalahkan pasukan Islam tersebut justru berhasil dirangkul oleh agama Islam dengan segala sikap toleransi sehingga mereka memeluk agama Islam dan akhirnya menjadi penguasa penguasa Muslim.
Selain pasukan Seljuk, ada juga pasukan yang lebih sadis dari pasukan Seljuk yang juga telah mengalahkan pasukan Seljuk yaitu mereka pasukan zalim yang haus akan darah umat Islam, yang menyerbu Negara Islam dan berhasil membunuh Khalifah mereka dan membanjiri bumi dengan darah kaum muslim.
Mereka adalah bangsa Mongol atau juga dikenal sebagai pasukan Tartar lair yang juga menyembah berhala. Kebengisan dan kekejaman bangsa Mongol terkadang hanya dianggap dongeng belaka, namun siapa yang menyangkah kalau pasukan Tartarlah yang telah menumpuhkan darah kaum muslim dengan cara yang belum pernah dilakukan oleh musuh Islam manapun sebelum mereka.
Ibnul Atsir (ahli sejarah muslim) terdorong untuk menulis secara khusus tentang keliaran bangsa Mongol karena mereka manghancurkan Masjid masjid di Bukhara dan merobek robek lembaran kitab suci Al Quran serta meluluhlantakan seluruh Masjid yang ada di Balkan dan Samarkand.
Beliau mengatakan, “Bertahun tahun lamanya aku tidak mau mengingat lagi kejadian menyedihkan itu karena kuanggap sangat dahsyat kejadiannya dan aku sangat tidak suka menyebut nyebutnya. Siapakah orang yang mudah mengabarkan berita duka tersebut? Sungguh alangkah baiknya jika ibuku tidak pernah melahirkan aku saja, atau aku mati sebelum terjadi kejadian mengerikan tersebut hingga pada akhirnya beberapa orang mendorongku untuk menuliskan kejadian tersebut dalam lembran lembaran buku.
Akhirnya aku pun berpikir bahwa menolak permintaan tersebut tidak ada manfaatnnya. Maka dalam buku ini kukatakan, kejadian tersebut sangat besar dan merupakan musibah terbesar yang melindas hari hari dan malam malam, musibah yang menimpah semua umat lebih-lebih umat Islam. Seandainya ada orang yang mengatakan bahwa sejak Allah swt menciptakan Adam hingga sekarang belum ada musibah yang lebih dasyat bagi umat Islam daripada musibah ini, sungguh dia telah berkata benar.”
Kita katakan di sini, “Siapakah yang dapat memercayai bahwa pasukan Tartar yang liar tersebut akhirnya masuk Islam dengan penuh kerelaan, padahal mereka telah menaklukkan Negara Islam dan memenangkan pertempuran?” buktinya pasukan Tartar memeluk Islam dan membentuk kebudayaan baru yang kini kita kenal sebagai “Seni bangsa Mongol”
Jika telah dipaparkan sebelumnya bahwa pasukan Seljuk dan pasukan Tartar ialah penyembah berhala yang menjajah Islam namun akhinya memeluk Islam begitu pula dengan Islam yang mampu menarik kaum Salibis yang datang untuk menyerbu Islam, namun akhirnya mereka memeluk Islam dengan penuh kerelaan dan berdasarkan pilihan mereka sendiri.
Itu terjadi ketika tentara Salibis melewati Asia kecil dalam perjalanan menuju Baitul Maqdis. Tiba-tiba salah seorang di antara mereka membocorkan rahasia dan memberitahukan kepada kaum Muslimin di Turki perihal penyerbuan yang akan mereka gencarkan.
Kaum Muslim Turki akhirnya menyerbu mereka dan mereka dikalahkan dengan keadaan sangat parah. Akan tetapi, orang orang yang selamat dari kaum Salibis yang hampir mati melihat dengan mata kepala mereka sendiri bagaimana kelembutan sikap tentara Islam terhadap mereka.
Pasukan Muslimin bersikap amat baik kepada mereka yang sakit parah itu dan mengobati luka luka mereka, memberi makanan yang cukup bagi mereka yang kelaparan dan hampir mati, dan memberikan apa yang mereka miliki dengan kedermawanan tinggi.
Bahkan, sebagian umat Islam ada yang membeli mata uang Perancis dari penghianat mereka tersebut, kemudian dibagikan secara Cuma Cuma kepada kaum Salibis yang miskin. Sungguh berbeda sekali antara perlakuan lemah lembut yang diterima oleh kaum Salibis tersebut dan perlakuan yang mereka dapatkan dari anak bangsa mereka sendiri di masa lampau yang penuh dengan kekerasan dan sikap kasar.
Akhirnya, mayoritas dari kaum Salibis itu justru memeluk Islam berdasarkan pilihan hatinya sendiri hingga jumlah mereka yang masuk Islam itu mencapai lebih dari 3000 orang.
Demikianlah Islam bisa tumbuh dengan pesat, tidak hanya melalui dakwa dari majelis ke majelis, melainkan juga dari budi pekerti mereka dalam menyikapi musuh atau siapapun itu. Islam tidak melihat status sosial atau pun kedudukan melainkan Islam adalah agama yang memiliki sikap toleran tinggi dan penuh dengan sikap lemah lembut. Inilah yang menyebabkan Islam mudah diterima dalam masyarakat.
Semogga bermanfaat…