Kisah Ahli Ibadah dan Orang Fasik
Seorang laki laki fasik dijuluki ahli maksiat dan dosa mendatangi seorang ahli ibadah dengan harapan mendapat pencerahan dari seorang ahli ibadah itu dan berharap mendapat ampunan Allah SWT.
Meski memiliki ilmu yang belum cukup, ahli ibadah ini selalu dinaungi awan yang melindunginya saat berjalan dibawah terik sinar matahari.
Ketika orang fasik itu mendatangi sang ahli ibadah , ahli ibadah tersebut menunjukkan rasa tidak senangnya dan enggan untuk memberi pentunjuk kepada orang fasik tersebut.
Awan yang sebelumnya menaungi ahli ibadah itu kemudian berpindah ke orang fasik tersebut.
Ahli ibadah itu merasa heran. Apa yang sebenarnya terjadi? Saat itu Allah swt mewahyukan kepada seorang nabi, “Ahli ibadah itu dijauhkan dari rahmat-Ku karena dia merasa jijik kepada lelaki fasik itu.”
Imam Ja’far al-shadiq berkata, “seorang ahli ibadah dan orang fasik bersama-sama masuk ke dalam masjid. Namun, ketika keduanya keluar, keduanya berubah menjadi berkebalikan.
Ketika orang fasik masuk masjid dan melihat orang-orang ahli ibadah, hatinya menjadi sedih (mengingat dosa), dan Allah swt pun mencintainya. Adapun ahli ibadah itu ketika matanya tertuju kepada orang fasik itu, dia berkata, ‘Siapakah orang fasik ini? Mengapa dia datang di tengah-tengah orang beriman?’”
Lantaran pikiran jahat inilah, ahli ibadah tersebut jatuh dari kedudukan spritual nan tinggi itu.
