Pengertian Sunnah
Yang mulia Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin berkata bahwa sunnah menurut etimologi adalah jalan atau cara.
Sedangkan menurut terminologi adalah apa apa yang dijalankan oleh Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dan para sahabatnya, baik berupa perkara perkara akidah atau amal perbuatan.
Mengikuti sunnah adalah wajib, karena Allah swt berfirman, “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Al-Ahzab:21)
Dan Rasulullah saw bersabda,
“Hendaknya kalian semua mengikuti sunnahku dan sunnah khulafa Ar Rasyidin yang berpetunjuk setelahku. Gigitlah ia dengan gigi geraham” (Diriwayatkan Ahmad, Abu Daud, At-Tirmkidzi, dan Ibnu Majah)
Pengertian Bid’ah
Menurut etimologi, bid’ah adalah sesuatu yang baru.
Sedangkan menurut terminology, apa apa yang diada adakan di dalam agama yang bertentangan dengan apa apa yang dijalankan oleh Nabi dan para sahabatnya, baik berupa perkara akidah atau amal perbuatan.
Bid’ah haram hukumnya karena Allah swt berfirman,
“Dan Barangsiapa yang menentang Rasulullah sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu [348] dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.”(An-Nisa: 115)
Dan Rasulullah saw bersabda,
“Jauhilah oleh kalian perkara perkara baru, karena semua perkara baru adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah kesesatan”(Diriwayatkan Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)