Sebagai seorang muslim dimuliakan Allah dengan beberapa hal. Di antaranya adalah ucapan salam antar sesama muslim dan pembacaan amin di belakang imam.
Kedua hal ini ternyata menjadikan risau dan dengki musuh Allah kepada umat Islam. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah, Rasulullah saw bersabda,
“Tidaklah dengki orang orang Yahudi kepada kalian (orang Islam), sedengki mereka terhadap ucapan salam dan pembacaaan amin di belakang imam” (HR Ahmad).
Kepada orang Yahudi begitu dengki kepada muslim karena ucapan salam dan amin? Hal itu karena, ucapan salam dan amin merupakan doa yang dibaca dalam keseharian muslim.
Lebih dari itu, dalam ucapan salam terkandung makna yang sungguh luar biasa. Di dalamnya terdapat ajaran menebarkan keselamatan dan kedamaian dalam masyarakat Islam. Sebuah ucapan yang menyuburkan rasa kasih sayang dan saling mencintai di antara sesama muslim.
Rahasia Ucapan Salam dan Amin
Dari rasa kasih sayang itu akan muncul rasa kebersamaan dan persatuan umat. Juga dapat memupuk keimanan yang menjadikan seorang masuk surga. Rasulullah saw bersabda,
“Tidaklah kamu akan masuk surga sehingga kamu beriman, dan tidaklah kamu beriman sehingga kamu saling mencintai. Maukah kamu kutunjukkan kepadamu sesuatu yang apabila kamu lakukan kamu akan saling mencintai? Yaitu sebarkanlah salam di antara kamu” (HR Muslim).
Tentu kandungan makna ucapan salam semacam itu, sangat ditakuti oleh musuh musuh Islam. Oleh karenanya, mereka berusaha secara terus menerus, bagaimana agar umat Islam, dimulai dari pemudanya, tidak lagi sefamiliar atau bahkan merasa malu, merasa ketinggalan zaman ketika mengucapkan salam.
Muncullah kata kata sapaan yang jauh dari Islam seperti: “Selamat pagi, Good morning, Hai Bro, Salam sukses” dan lain lain, yang semuanya jauh dari ajaran Rasulullah saw.
Agar ucapan salam kita membawa berkah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan di antaranya:
1. Mengucapkan salam sesuai sunah Rasulullah saw “Assalamu alaikum” atau ditambah “Assalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh” (HR. Abu Dawud).
2. Mengucapkan salam tiga kali, jika khalayak banyak jumlahnya (HR. al-Bukhari).
3. Disunahkan memberi salam kepada orang yang kita kenal ataupun yang kita tidak kenal (HR Bukhari Muslim)
4. Orang yang berkendara memberikan salam kepada orang yang berjalan kaki. Orang yang berjalan kaki memberikan salam kepada orang yang duduk. Orang yang sedikit memberi salam kepada orang yang banyak. Orang yang lebih mudah memberi salam kepada orang yang lebih tua. (HR. Bukhari Muslim).
5. disunahkan menyuarakan dengan keras ketika memberi salam dan demikian pula menjawabnya, kecuali jika disekitarnya ada orang orang yang sedang tidur (HR. Muslim).
6. Memberi salam di waktu masuk ke suatu majelis dan ketika akan meninggalkannya (HR. Abu Dawud)
7. disunahkan memberi salam di saat masuk ke suatu rumah. Sekalipun rumah itu kosong.
8. Tidak memulai memberikan salam kepada ahlul kitab (HR Muslim). Apabila mereka yang memberi salam, maka kita jawab dengan mengucapkan “wa ‘alaikum” saja, karena Rasulullah saw bersabda, “Apabila ahlul kitab memberi salam kepada kamu, maka jawablah: ‘Wa ‘alaikum.” (HR. Bukhari Muslim)
9. Disunahkan menjawab salam orang yang menyampaikan salam lewat orang lain dan kepada yang dititipinya. Pada suatu ketika, seorang laki laki datang kepada Rasulullah saw lalu berkata: “Sesungguhnya ayahku menyampaikan salam untukmu.” Maka Nabi menjawab: “alaika wa ‘ala abikas salam”
Demikian beberapa hikmah dan adab dalam bersalam. Adapun kenapa orang Yahudi dengki dengan ucapan “Amin” di belakang imam. Karena hal itu menunjukan persatuan Imam dan kepatuhan umat Islam kepada pemimpinnya.
Dengan makna semacam itu, musuh musuh Islam akan sangat takut apabila benar benar diamalkan dalam kehidupan umat Islam. Mereka tidak mau umat Islam bangkit bersatu di bawah seorang pemimpin yang ditaati.
Semoga bermanfaat…