Salah Kapra lewat di Depan Orang Shalat
Orang yang lewat di depan orang yang sedang shalat adalah sebuah malapetaka. Nabi SAW telah memperingatkan orang orang yang demikian itu.
Nabi SAW bersabda,
“Sekiranya orang yang lewat di depan orang yang sedang shalat mengetahui betapa besar dosanya, niscaya dia lebih baik berdiri selama empat puluh masa di depan orang itu daripada melewatinya” Abu Nadhr berkata, “Aku tidak mengerti apakah Rasulullah SAW bersabda, ’empat puluh hari, bulan, atau tahun'”
Nabi SAW juga menjelaskan kepada kita bahwa lewat di depan orang yang sedang shalat tidak diperbolehkan dalam keadaan bagaimanapun
Rasulullah SAW bersabda,
“Apabilah salah seorang di antara kalian sedang shalat, maka janganlah dia membiarkan seorang pun lewat di hadapannya, dan hendaknya dia menahannya sebisa mungkin. Jika dia menolak, maka perangilah ia, karena sesungguhnya ia adalah setan”
Imam an-Nawawi mengomentari hadits pertama dengan mengatakan, “Di dalam hadits ini terdapat dalil tentang diharamkannya lewat di depan orang yang sedang shalat. Sesungguhnya hadits itu adalah larangan yang keras dan ancaman terhadap hal itu”
Imam al-Mundziri berkata di dalam kitab at-Targhib wa at-Tarhib,
“Ancaman orang yang lewat di depan orang yang shalat. Apabila ada seseorang yang shalat tanpa sutrah, maka tidak berdosa bagi orang yang memperkirakan jarak (antara dia dan orang yang shalat) tiga hasta kemudian dia lewat di depannya dengan jarak lebih dari tiga hasta, sebagaimana yang telah disebutkan oleh kebanyakan ulama. Dan tetap dianggap berdosa orang yang lewat di hadapan orang yang sedang shalat dengan jarak tiga hasta”
Adapun lewat di depan makmum, maka hal itu tidaklah mengapa, sebab sutrah imam merupakan sutrah bagi orang yang berada di belakangnya (yakni makmum). Imam Al Bukhari mengatakan, “Bab sutra imam adalah sutra bagi orang yang berada di belakangnya” Kemudian dia menyebutkan sanadnya kepada Abdullah bin Abbas bahwa dia berkata,
“Aku datang dengan menunggang keledai betina dan waktu itu aku telah mendekati masa baligh, sedangkan Rasulullah SAW sedang melaksanakan shalat bersama para sahabat di Mina tanpa menghadap dinding. Aku kemudian lewat di depan sebagian shaf, lalu aku turun dan kulepaskan keledai betina tersebut untuk merumput. Aku lalu masuk ke shaf dan tidak ada seorang pun yang mengingkari perbuatanku”