al quran

Sejarah Turunnya Surah al-Fatihah

turun al fatihah

Sejarah turunnya surah al-Fatihah di kalangan ulama terdapat beberapa pendapat yang berbeda. Beberapa ulama mengatakan bahwa surah al-Fatihah turun di Madinah sesudah Nabi hijrah dan ada juga yang mengatakan bahwa surah al-Fatihah turun di kota Mekah setelah surah al-Mudatstsir dan riwayat yang lain juga mengatakan bahwa surah al-Fatihah diturunkan sebelum wahyu yang pertama. (al-alaq).

Keterangan yang dapat dijelaskan ialah pendapat yang mengatakan bahwa surah al-Fatihah turun sebelum diturunkannya wahyu yang pertama kepada Nabi yaitu surah al-alaq sayat 1-5. Lebih tegas dijelaskan bahwa surah al-Fatihah diturunkan sebagai surah pendahuluan atau pembukaan dari wahyu yang akan diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Lebih jelas riwayatnya sebagai berikut:

Ketika akan tiba masanya Rasulullah saw menerima wahyu, di suatu tempat saat Rasulullah berada di tempat seorang diri, beliau mendengar suara orang memanggil manggil dari belakang, Ya Muhammad, Ya Muhammad, Ya Muhammad! Mendengar suara panggilan namun tidak melihat orang yang memanggilnya itu membuat beliau cemas dan berlari lari ketakutan.

Rasulullah kemudian menuturkan apa yang baru saja ia alami itu kepada istrinya Khadijah. Beliau juga menuturkan kekhawatirannya kepada Khadijah, saat itu Khadijah hanya menjawab,

“Semoga Allah memberikan perlindungan, Allah tidak akan memperbuat demikian padamu, karena demi Allah, sesunggunya engkau itu adalah orang yang menunaikan amanat, mempererat hubungan kekeluargaan, dan berbicara benar”

Kemudian Abu Bakar masuk ke rumah Khadijah, dia menceritakan kejadian yang dialami suaminya, saat itu Rasululllah sedang tidak berada di rumah. Lalu, Khadijah berkata kepadanya “Cobalah engkau pergi dengan Muhammad menemui Waraqah!”

Ketika Nabi saw datang Abu Bakar langsung memegang tangan Muhammad dan berkata “Marilah bersama sama kita pergi ke rumah waraqah!”

Lantas Nabi Bersabda, “Siapakah yang memberitahukan kepada engkau?” Abu Bakar menjawab “Khadijah”. Kemudian keduanya berangkat ke rumah waraqah. Sesampainya di rumah Waraqah, lalu keduanya menceritakan pengalaman Nabi saw kepadanya.

Nabi saw berkata kepada waraqah,

“Apabila aku sedang sendirian di suatu tempat yang sunyi aku telah mendengar suara yang memanggil manggil dari belakangku, Ya Muhammad! Ya Muhammad! Ya Muhammad! lalu aku segera lari”

Dalam riwayat lain disebutkan,

“Aku telah mendengar suara dari seseorang yang aku tidak melihat orangnya”

Waraqah lalu berkata kepada beliau,

“Jangan engkau berbuat begitu! Apabila ia datang lagi kepadamu, hendaklah engkau tetap, jangan takut hingga engkau mendengar apa apa yang dikatakannya, kemudian hendaklah engkau datang kapadaku lalu beritakanlah kepadaku.”

Demikianlah pesan waraqah! kapada Nabi saw.
Kemudian pada suatu waktu, Nabi berada di suatu tempat seorang diri. Tiba tiba suara memanggil manggil beliau, “Wahai Muhammad, katakanlah, Bismillahirahmanirahim alham…. dan seterusnya”

Kemudian dia berkata, “Katakanlah, laa ilaaha illallaah”

Nabi saw lalu segera menemui Waraqah dan menceritakan apa yang telah dialaminya kepada Waraqah. Setelah mendengar cerita itu, Waraqah berkata,

“Bergembiralah engkau kemudian bergembiralah engkau. Sesungguhnya aku menyaksikan bahwa engkaulah yang telah diberitakan dengan kabar gembira oleh Ibu Maryam; dan bahwa engkaulah di atas Namus seperti yang pernah datang kepada Musa, dan bahwasanya engkaulah nabi yang akan diutus”

Itulah alasan yang mengatakan bahwa surah al-Fatihah diturunkan sebelum diturunkannya wahyu yang pertama surah iqra. Sesungguhnya di dalam al-Fatihah itu terkandung sesuatu yang ada di dalam Al-Quran. Di dalam Al Qur an itu didapati beberapa keterangan yang luas dengan bagian bagiannya dan cabang-cabangnya, satu per satunya dari pokok pokoknya.

Dengan ini jelaslah bahwa surah al-Fatihah itu merupakan pokok pendahuluan wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button