puasa

Silaturahim Tahunan Menurut Sunah Rasul

Silaturahim tahunan yang bersifat massal dalam hubungannya dengan puasa Ramadhan menurut Sunah Rasul saw bukan pada hari idul fitri dan sesudahnya melainkan pada akhir bulan Sya’ban menjelang tibanya bulan Ramadhan.

Pada akhir bulan Sya’ban itu Rasululllah bersama kaum Muslimin bertaaruf untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan sebagai bulan mulia penuh berkah sekaligus bersilaturahim dan saling membersihkan dari dosa kepada sesama manusia.

Dengan demikian, memasuki bulan Ramadhan kaum muslimin bersih dari kesalahan dan dosa terhadap sesama manusia, sehingga melalui puasa Ramadhan setiap muslim membersihkan dirinya dari dosa terhadap Allah swt.

Rasulullah saw,

“Barangsiapa melakukan puasa Ramadhan semata mata iman dan mengharap ridha Allah, maka diampuni segala dosa dosanya yang telah lalu” (H.R. Ashabus Sunan)

Penghapusan dosa karena mendapat Ampunan melalui puasa Ramadhan, adalah dosa yang langsung kepada Allag swt. Adapun sesama manusia tidak bisa dihapuskan melalui puasa dan tidak bisa diampuni langsung oleh Allah melaikan harus saling memaafkan terlebih dahulu di antara yang bersangkutan.

Sebelum berpuasa membersihkan diri dari kesalahan dan dosa terhadap sesama manusia, dan dengan puasa Ramadhan membersihkan diri dari dosa terhadap Allah swt, maka selesai berpuasa ramadhan setiap manusia mukmin memperoleh kembali kesucian diri bagaikan bayi yang baru lahir dari rahim ibunya.

Nilai nilai kemanusiannya kembali kepada fitrah insania (idul fitri) , fitrah kemanusiaan yang cenderung dan lurus terhadap tauhid serta penyerahan dairi terhadap-Nya (attauhidu wal istislam)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button