Agama

Tata Cara Bertayamum

Banyak hadis yang menjelaskan tentang tata cara bertayamum yang diajarkan atau dicontohkan oleh Rasulullah saw. Secara global, tayamum yang diajarkan itu dengan menepuk tanah atau debu yang menempel pada suatu benda, kemudian kedua tangan tersebut ditiup dan diusapkan ke wajah dan kedua telapak tangan.

Secara rinci hadis hadis yang menerangkan tentang cara bertayamum adalah sebagai berikut.

A. Hadis ‘Ammar bin Yasir yang menyebutkan

Rasulullah saw bersabda,

“Sesungguhnya cukuplah bagimu melakukan demikian, kemudian Rasulullah saw menepukkan kedua telapak tangannya pada tanah dan meniupnya, kemudian mengusap wajah dan telapak tangannya” (HR Bukhari dan Muslim)

B. Hadis Abu Hurairah yang menguatkan hadis ‘Ammar bin Yasir bahwa ketika turun ayat tentang tayamum ia tidak tahu bagaimana caranya, kemudian ia menemui Rasulullah saw, tetapi beliau tidak ada. Ia kemudian mencari Rasulullah saw sampai bertemu.

Tata Cara Bertayamum

cara tayamum

Ternyata Rasulullah saw telah mengetahui maksud kedatangannya. Kemudian Rasulullah menepukkan kedua tangannya ke tanah, lalu mengusapkannya ke wajah dan kedua telapak tangannya (HR Ibnu Abi Syaibah)

Tata cara demikian ini adalah menurut pendapat Mazhab Hanabilah, Ibnu Hazm, dan pendapat yang disampaikan oleh Syekhul Islam Ibnu Taimiyah. Ibnul Qoyyim dalam Zadul Ma’ad mengatakan bahwa Rasulullah bertayamum dengan satu kali pukulan untuk wajah dan kedua telapak tangan. Begitu pula, tidak ada hadis yang shahih dari beliau bahwa beliau tayamum dengan dua kali pukulan dan tidak mengusap tangan sampai ke siku.

Adapun pendapat lain yang disampaikan oleh Mazhab Hanafiyah, Malikiyah, dan Syafi’iyah yang mengatakan bahwa menepuk ke tanah itu dilakukan sebanyak dua kali dan tidak satu kali. Alasan yang dipakai ini berdasarkan dalil berikut.

A. Hadis Ibnu Umar bahwa Rasulullah saw bersabda,

“Tayamum itu dua kali tepukan. Tepukan pertama untuk mengusap wajah dan tepukan kedua untuk mengusap kedua tangan hingga ke dua siku” (HR Hakim dan Baihaqi.. Termasuk hadis Dhaif)

B. Hadis Ibnu Umar tentang seorang laki laki yang datang kepada Rasulullah karena ada keperluan, kemudian ia mengucapkan salam dan selanjutnya menyebutkan,

“Beliau menepukkan tangannya pada dinding, kemudian mengusapkan kepada wajahnya. Kemudian beliau menepukkan tangannya dengan tepukan yang lain dan mengusapkan pada ke dua lengannya, setelah itu Rasulullah baru menjawab salam orang tersebut” (HR Abu Daud dan Baihaqi, Hadis ini dhaif)

C. Hadis riwayat Abu Juhaim yang menyebutkan,

“hingga beliau berdiri dekat dinding, kemudian menggosoknya dengan tongkat yang dipegangnya dan meletakkan kedua tangannya pada dinding, lalu mengusap wajah dan lengannya, kemudian membalas salamku” (HR Syafi’I, Hadis ini munkar)

Dari dua pendapat tersebut, pendapat yang rajah adalah pendapat yang pertama bahwa tepukan tangan ke tanah hanya sekali dan tidak dua kali. Hal ini dapat dipahami bahwa hadis hadis yang dipakai sebegai hujjah oleh pendapat kedua adalah hadis hadis dhaif.

Semoga bermanfaat…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button